Monday, July 23, 2007

Katakan Rasa Cintamu!!

Berawal dari sebuah keisengan, aku menemukan pelajaran yang indah…ini dia yang dikatakan ukhuwah!! Btw…ikuti ceritaku yah:


“Saudaraku, Cintailah saudaramu. Dan katakan rasa cinta itu! Karena itu adalah sebuah kebaikan yang membuat hati bahagia. Kekuatan cinta akan membuat hatimu dan hati dia yang engkau cintai berbunga-bunga, harumnya sepanjang masa.”
Kataku hari itu, di mushola kecil kesayangan anak-anak FBS: Al Huda. Sambil menunggu mentor tutorial kami, aku membacakan “Never Ending Success”-nya Budi Hartono. (Bodo’ amat ya kalo temen-temen udah neg dengernya. Hehehe…)

“Wah, Yani…aku mencintaimu.” Kata Nafi’
“Hehe…I love you, too….bentar, aku mau baca lagi nih.”
“O, ya!”

“Cintailah saudaramu. Karena cinta sesama muslim akan berbuah dua surga. Kebahagiaan dunia dan kenikmatan akhirat. Kebahagiaan dunia, berupa mainsnya ukhuwah tiada batas. Kenikmatan akhirat, surga abadi seluas langit dan bumi. Nikmat yang membuat para nabi dan syuhada cemburu padamu.”

“Cie…” (uuh…eleuh-eleuh, jawabnya manteb, bareng-bareng, tapi kok…cie???)
“Wah…nabi sama syuhada aja cemburu. Berarti sama kayak jihad dong. Wah..aku harus menyatakan cintaku! Nafi, aku cinta padamu. Ayu, aku cinta padamu. Wulan, aku cinta padamu…” (NOORAAAKKK!!!)
“Nih anak gila apa yah?” (hehe…akhirnya ada yang memprotesku)
“Biasa. Dasar Yani aneh!”
Gubrakk!! Kok gitu sih??

***

Mengungkapkan rasa cinta. Setiap orang punya cara masing-masing untuk itu. Misal suami Mbak Helvy (http://www.helvytr.multiply.com/) yang so romantis katanya. Trus, kakakku yang ‘sok’ romantis juga. Katanya,”Kalau kakak ngomongnya keras/kasar, bukan karena kakak marah. Tapi karena kakak sayang sama adek.” Beneran..kalimat itu bisa bikin aku mewek seketika. Terharu…hiks…kok bisa sih bilang gitu??

Kalau Bapak beda lagi. Caranya: bohong! (lhoh). Maklum, waktu itu aku beneran g berani tidur di kamar gara-gara kamarku rusak-sak. Udah diganti sih…tapi satu sisi temboknya masih bengkak. Kata keponakanku yang waktu itu baru mau masuk TK, “Weh…temboknya kaya ada ularnya.” (xixixi…) Kata Mbak-ku yang nomor tiga, tuh bengkak bentuknya kaya kaki ada sepatunya. Hayah!

Aku percaya aja waktu beliau bilang, “Ini cuman bengkak luarnya aja.” Padahal awalnya aku nggak percaya. Pikirku, Bapakku lebih tau soal per-bangunan-an. Eh…nyatanya, waktu aku tempatkan kasurku mepet tembok yang bengkak itu, Bapak yang khawatir.
“Mbok jangan deket2 tembok dulu. Itu kan blom diperbaiki.”
“Katanya nggak papa? Kan cuman bengkak di luar aja.”
“Siapa yang bilang? Wong bengkak’e we kaya ngana kok.”
“Bapakku yang bilang!”
Wew…
Ketahuan deh! Tapi, dalam hati aku berterimakasih banget. Kalau nggak dibohongin seperti itu, ampe tembok keganti semua juga aku nggak mau balik ke kamar lagi. (hehe…kaya anak kecil ya?)

Hm…ungkapan cinta itu macem-macem ya?


***

Nah! Anehnya…cinta kadang salah kaprah diungkapkan. Misal, ketika aku menyatakan “Aku cinta padamu.” Sama temen-temen, banyak dikata aneh. Dan nyatanya, begitu pula jika ada laki-laki yang mengatakan itu pada sesama laki-laki. Padahal … cinta itu apa sih? Apa salah sesama perempuan saling mencintai? Bahkan kalau sampai cinta itu diungkapkan –dengan kata-kata-?

“Demi Dia yang menggenggam jiwaku, seseorang belum beriman jika tidak mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim)

“Sesungguhnya di sekitar arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya, yang di atasnya terdapat suatu kaum yang menggunakan pakaian cahaya. Wajah mereka bercahaya, dan mereka itu bukan nagi dan bukan pula para syuhada. Akan tetapi para nabi dan para syuhada tertegun (merasa iri) kepada mereka sehingga berkata, “Hai Rasulullah, tolong beritahu siapa gerangan mereka itu?” Beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang menjalin cinta karena Allah, dan saling bermajelis (duduk memikirkan sesuatu) karena Allah, dan saling menyanjungi karena Allah semata.” (HR. Nasa’i)

“Aneh tau kamu ngomong gitu sama aku. Kalau yang ngomong cowok aku baru mau.” (lhoh!)

Dunia emang lagi serba jungkir balik. Harusnya, yang seperti di atas ini nih yang aneh. Kan bisa menimbulkan fitnah, dan lain-lain. Untuk lebih amannya, ungkapkan cintamu pada sesamamu. Tul gak? Dan lagi nih, orang-orang Amerika yang belum kenal hadits-hadits di atas saja, biasa mengungkapkan cintanya. “Hello Mike, I love you!” (sering kan denger ungkapan seperti itu di TV-TV?} Kita yang (katanya) orang Islam, yang katanya saling mengasihi, saling mencintai, ber-ukhuwah … malu untuk mengungkapkan itu???

***

Dari pemikiran seperti itu, aku punya ide iseng! Aku ingin mencoba menjadikan sesuatu yang seharusnya tidak aneh menjadi benar-benar tidak aneh! Kurasa benar, ungkapan cinta kita menyebabkan saudara kita berbahagia. Memperkuat ukhuwah. Walau tentu…ungkapan cinta yang sesungguhnya adalah dengan perbuatan, bukan dengan perkataan. Tapi aku sekedar ingin tau, seberapa besar kata-kata cinta itu membahagiakan saudariku…

Mbak mentor Fulanah datang.
“Assalaamu’alaikum, Mbak. Aku mencintaimu.” (hehehe…rasanya norak bener dah!)
“Wa’alaikumsalam. Oya?”
Hm…aku belum melihatnya. Tapi kayanya bakalan seru juga.
“Assalaamu’alaikum, Mbak. Aku mencintaimu.” Kataku pada akhwat yang lain.
“Oh Handa, aku juga mencintaimu.” (duuuuh…senengnya…)
“Assalaamu’alaikum, Mbak. Aku mencintaimu.” (targetku 10 orang lho…)
“Lhoh! Yani…apa yang terjadi padamu? Aku…aku…jadi malu….” (Xixixi…mbak’e pinter akting. Aku juga jadi malu …)
“Assalaamu’alaikum, Mbak. Aku mencintaimu.”
“Apa maksudmu? Jangan bikin hatiku berdebar-debar, Dek.”
“Assalaamu’alaikum, Mbak. Aku mencintaimu.”
Mbak Nurul, angkatan 2003. Bahasa Inggris. Sekelas ma aku di Writing I. Diem sebentar. Duh, bikin nebak-nebak…mo ngusilin aku balik apa yah? (huss … su’udzon)
“Semoga Allah mencintaimu sebagaimana kau mencintaiku, Dek.”
Subhanallah…aku bilang juga apa??? Keisenganku tidak akan sia-sia!
“Amin. Aku akan tulus mencintaimu, Saudariku. Agar Allah senantiasa mencintai kita.” Batinku.

No comments: