Tuesday, December 20, 2005

SEDETIK SETELAH 1000 TAHUNKU


Seribu tahun t’lah kulalui
Memikirkanmu
Merenungkan segalanya tentangmu
Membuang waktu yang diberikan untukku
Seribu tahun ini aku menyesali
Meronta-ronta untuk melepas diri
Terbebas dari belenggu yang membunuh hati
Maka,
Biarkanlah sedetik ini
Sebelum benang-benang menyesakkanku
Rongga-rongga kehidupanku terhimpit kaku
Biarkan kucoba meraih cinta-Mu
Jogjakarta

Rait, 5 Desember 2005

No comments: