Friday, August 26, 2005

ide-ide yang tercecer

Ide-ide yang Tercecer
By: Handy


Ide itu ada di setiap langkah. Itulah judul artikel yang kubaca dalam sebuah majalah remaja. Artikel tersebut ditulis oleh seorang cerpenis muda bernama M. Fikri Azis. Dalam tulisannya tersebut, ia sempat berkata bahwa ‘untuk sehari saja telah tercecer puluhan (ide) yang dapat dituangkan ke dalam sebuah cerpen.

Setuju dengan tanda seru (!). Itulah tanggapanku setelah membacanya. Dari pagi, siang, sore, malam hingga pagi kembali tiba. Tentu banyak sekali yang telah kita lihat, dengar dan rasakan. Banyak pula hal-hal yang kita lakukan, serta kata-kata yang kita ucapkan yang mampu dikelola menjadi sebuah ide cerita pendek. Bahkan yang panjang sekalipun.

Setuju pula bila dikatakan bawa ide-ide itu tercecer, di rumah, di jalan, di sekolah, tempat kita bekerja, di tempat kongkow, di masjid, di kamar…everywhere katanya. Sayangnya, kadang atau bahkan sering sekali kita melewatkan ide-ide tersebut begitu saja.
Sejak membaca artikel tersebut, aku rajin mengamati dan men-scan segala hal yang kulihat, mencoba merekam suara-suara unik, mengumpulkan ide-ide yang tercecer tersebut. Saat ini misalnya, aku sedang disibukkan dengan kegiatan Praktek Industri di sebuah perguruan tinggi Islam di Yogyakarta, tempat tinggalku. Ternyata banyak sekali ide. Pada pagi hari misalnya, banyak sekali ide yang bermunculan. Tentang kebiasaan bangun terlambat misalnya. Atau kebiasaan mandi yang lama sekali. Keributan saat antre kamar mandi, makan pagi yang menjadi ajang berkumpul keluarga…

Masih di pagi hari. Sejak melaksanakan Praktek Industri, salah satu kebutuhan sekunder yang kini mau tak mau menjadi kebutuhan pokok bagiku adalah angkutan. Bus. Perjalanan menuju tempat menunggu bus bisa menjadi sebuah ide yang menarik. Sambil menunggu bus tiba, kegiatan polisi membantu anak-anak sekolah atau orang tua yang hendak menyeberang jalan dapat pula menjadi ide. Kebut-kebutan bus kota yang memaksa penumpang untuk ketakutan, namun bagi orang yang sudah terbiasa…hal itu bukan lagi sesuatu yang spesial. Muka penumpang yang biasa saja dalam keadaan yang cukup menegangkan tentu saja dapat dikembangkan menjadi cerita yang menarik di tangan-tangan para penulis. Itu pula yang menjadi harapanku. Mampu mengembangkan semua hal menjadi cerita yang menarik.

Jika di pagi hari saja begitu banyak ide yang muncul, belum lagi ditambah kejadian di siang hari, sore hingga malam hari. Ya,… ide memang tercecer di mana-mana. Dalam setiap langkah dan gerak-gerik kita, dan orang-orang di sekitar kita. Dan hanya di tangan orang-orang yang kreatif dan inovatif-lah ide itu dapat berkembang…

sumber: Annida

No comments: